Kategori
Blog

Henti Jantung vs Serangan Jantung – Faktor, Cara Menangani

Henti Jantung vs Serangan Jantung – Faktor, Cara Menangani

Apabila jantung berhenti berdetak, itu bermakna jantung tidak bekerja bersama dengan baik. Darah dapat berhenti dipompa berasal dari jantung menuju organ vital lainnya, layaknya otak, hati, dan paru-paru. Akibatnya, suasana ini membawa dampak penderitanya tidak bernapas normal, tidak sadarkan diri, atau apalagi berhenti bernapas.

Jantung punya proses elektrik internal yang mengendalikan ritme detak jantung. Beberapa masalah detak jantung dapat berjalan kalau proses elektrik internal berikut mengalami kerusakan.

Kondisi ini kadang-kadang berkaitan erat bersama dengan masalah detak jantung lainnya, layaknya aritmia dan serangan jantung.

Apa kata dokter rsstrokebkt.com soal henti jantung vs serangan jantung? Yuk, liat penjelasan pada tayangan berikut:

3. Faktor penyebab henti jantung dan serangan jantung

Serangan jantung adalah proses penyempitan di pembuluh darah (aterosklerosis) yang dipicu oleh plak berasal dari kolesterol dan kalsium.

Serangan jantung punya keterkaitan bersama dengan penyakit arteri koroner. Jadi, Kalian amat disarankan untuk hindari pemicunya. Adapun aspek penyebab serangan jantung antara lain:

  • Obesitas
  • Merokok
  • Diabetes
  • Hipertensi
  • Kolesterol tinggi
  • Riwayat keluarga

Sementara itu, aspek risiko henti jantung diantaranya:

  • Orang yang mengalami serangan jantung berisiko mengalami henti jantung.
  • Memiliki penyakit jantung bawaan.
  • Mengalami trauma layaknya kecelakaan, tersetrum, kesibukan fisik berlebihan, overdosis akibat obat-obatan, hingga, tenggelam.

4. Cara penanganan henti jantung dan serangan jantung

Henti jantung dan serangan jantung merupakan masalah pada jantung yang butuh penanganan segera. Tetapi penanganan keduanya berbeda. Jika berjalan henti jantung, laksanakan Resusitasi Jantung Paru (RJP).

Namun, serangan jantung butuh kateterisasi atau operasi bypass koroner untuk menangani penyumbatan dan memulihkan aliran darah. Kemudian, dokter juga bisa saja dapat menambahkan obat layaknya aspirin, pengencer darah, sampai beta-blocker.

5. Henti jantung vs serangan jantung saling berkaitan
Kedua suasana jantung yang berlainan ini saling terkait. Henti jantung dapat berjalan sesudah serangan jantung, atau selama pemulihan. Ini berarti, serangan jantung meningkatkan risiko henti jantung.

Namun, sebagian besar serangan jantung tidak membawa dampak henti jantung. Tetapi saat henti jantung tiba-tiba terjadi, serangan jantung adalah penyebab umum.

Kondisi jantung lainnya juga dapat mengganggu ritme jantung dan membawa dampak serangan jantung mendadak, juga otot jantung yang menebal (kardiomiopati), gagal jantung, aritmia, lebih-lebih fibrilasi ventrikel.

Segera hubungi sarana parah darurat selagi terkena henti jantung atau serangan jantung
Apabila Kalian mengalami atau menemukan orang yang punya gejala serangan jantung dan henti jantung segera laksanakan pertolongan. Pada pasien serangan jantung, minta ia segera minum obat.

Henti jantung dan serangan jantung adalah penyakit yang sama-sama mematikan. Tetapi, sebetulnya serangan jantung dapat dicegah sebelum berjalan henti jantung. Maka berasal dari itulah, penting untuk laksanakan pencegahan dan selamanya rutin berkonsultasi bersama dengan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah.

Untuk memudahkan saat idamkan laksanakan janji temu bersama dengan dokter, bikin janji konsultasi tanpa antri lebih-lebih dahulu secara online melalui website kami.